Teh hitam mengandung flavonoid yang disebut theaflavin dan thearubigins yang dapat mengurangi peradangan, meningkatkan metabolisme glukosa, dan memperbaiki fungsi insulin.
Teh hijau mengandung katekin, terutama epigallocatechin-3-gallate (EGCG), yang memiliki efek perlindungan terhadap penyakit jantung dan kanker.
Teh daun mint mengandung senyawa anti-inflamasi seperti eriocitrin, asam rosmarinic, dan hesperidin yang dapat mencegah peradangan dan menunjukkan beberapa efek antikanker dalam penelitian laboratorium.
Teh jahe mengandung senyawa fenolik seperti gingerol dan shogaol yang menjadi penghambat perut untuk mual dan gangguan pencernaan.
Teh kunyit memberikan efek anti-inflamasi dari kurkumin yang kuat dan dibutuhkan tubuh untuk menghilangkan rasa nyeri dalam kondisi seperti radang sendi.