Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepanjang 5 tahun kepemimpinan Erick Thohir telah melakukan penutupan atau suntik mati bagi perusahaan pelat merah yang bukan hanya memiliki kinerja buruk namun membebani negara.
“Karena memang ada BUMN juga yang tidak perform, dan tidak punya bisnis model ke depan, dan tidak ada fungsi lagi untuk negara, kita tutup juga,” kara Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam Economic Update, CNBC Indonesia, dikutip (2/8).
Dalam perjalanan Kementerian BUMN selama lima tahun terakhir, pihaknya juga membentuk perusahaan yang ditugaskan untuk merawat dan memperbaiki perusahaan sakit, yaitu Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
“Jadi apalah PPA. Itu proses cukup lebar dan memakan waktu untuk melakukan konsolidasi, dan kalau saya kembali secara sedikit, BUMN ini memang macam-macam, ada yang berdiri di zaman Belanda, ada yang berdiri di zaman Orde Baru, ada yang berdiri di zaman Reformasi, nah memang ini seluruhnya kita lakukan transformasi secara menyeluruh,” jelasnya.